Tuesday, November 2, 2010

Mencuci batik?? siapa takut...

Batik adalah warisan leluhur kita, selain mewariskan corak, cara membatik, rupanya leluhur kita juga mewariskan tata cara atau proses pencucian batik yg baik dan benar.

Mencuci batik tidak seperti mencuci pakaian biasa. Ini karena karakteristik dan proses pembuatan batik serta bahan yg digunakan tidaklah seperti pakaian biasa. Untuk itulah, anda harus sedikit lebih hati-hati dalam mencuci batik karena salah-salah anda bisa melunturkan batik serta membuat pewarnaan alaminya menjadi buram dan rusak.
Batik harus di cuci menggunakan tangan atau istilah keren nya ‘handwash‘ penggunaan mesin cuci dapat merusak serat dan warna alami batik akan segera pudar dalam jangka waktu yang relatif singkat. sedangkan proses nye adalah;
  1. Masukan Sabun Lerak (sabun ini dapat anda peroleh di toko bahan laundry ataupun di toko batik). gunakan takaran secukup nya pada ember berisi air 2-3 Liter/potong. rendam / diamkan selam 15 s/d 30 menit.
  2. jangan pernah mencuci batik dengan kasar [ingat aturan perasaan pada saat mencuci] jangan dikucek atau diperas, cukup dengan diangkat-celup saja. Untuk bagian yg terlihat kotor seperti kerah, gunakan jari anda untuk menggosok-gosokan secara lembut bagian tersebut agar kotorannya hilang.
  3. proses pembilasan pakaian batik pun dengan cara merendam di dalam air bersih sekitar 5 menit, dan kemudian diangkat-celup juga, jangan menggunakan softener (pelembut pakaian), cukup dengan air bersih saja.
  4. Setelah selesai membilas, angkat batik dan serap airnya dengan handuk sambil diremas-remas lembut. Jangan memeras batik karena dapat menghancurkan serat dan merusak bentuknya.
  5. letakkan/jemur batik menggunakan hanger, dan jemur di tempat teduh, jangan terkena sinar matahari langsung.
  6. Setelah batik kering, jangan menyetrikanya dengan setrika biasa, kalau bisa gunakanlah hand  streamer untuk melicinkan dan merapikannya, kalau tidak memiliki hand streamer.. yahhh cukup di lipat dengan rapih aje, ntar juga lempend diri].
  7. Finishing: Taburkan bunga melati disekelilingnya atau semprot dengan parfum beraroma melati agar terkesan natural dan eksotis.
jadi kurang apa lagi nenek moyang kita, mewariskan budayanya???

No comments: